Akhir Cerita Kita
Tak semua yang kita rencanakan awal berjalan mulus. Seperti juga
kehidupanku saat ini. Sebut saja aku Nana. Aku menjalani cerita cinta bersama
seseorang yang berpengaruh di kehidupanku sekitar akhir desember 2012. Dia
dekat dengan kakakku. Hingga tak tau mengapa aku mampu mencuri hatinya.
Dia
terlihat begitu dewasa. Ya aku menyukaiya. Hingga dia menguak segala bentuk
rasanya kepadaku dan aku seperti tak berdaya waktu itu. Awalnya kita hanya
berucap untuk saling menjaga hati, tak lebih dari itu. Kuakui kau mempunyai
jiwa penyair yang mampu membuatku tak berdaya beberapa kali. Kau juga akrab
dengan saudara-saudaraku. Ku jalani hari hariku penuh dengan warnamu, kau
terlihat selalu bisa menerima kekuranganku apapun itu. Dan akhirnya orangtuaku
mengetahui kedekatanku denganmu, timbul berbagai kontra. Yang ku mau hanya
mempertahankan dirimu untuk cintaku saat ini. Hanya bersamamu, begitulah
berartinya dirimu. Untuk selanjutnya kita mampu menempuh perjalanan tersebut. Setelah
berjalan begitu mulus dan mulai terikrar janji-janji manismu, mulailah muncul
berbagai kontra. Aku cenderung pendiam dan hanya bisa mengikuti alur
kehidupanmu. Aku diam saat kau terlihat tak acuh karna aku mampu lebih dari
itu. Kau malah menyalahkanku, seharusnya kamu lebih peka, aku begini juga karna
kamu. Kau selalu menyalahkanku dan semua kesalahan selalu berpihak padaku. Dan
aku tetap diam mencoba mengikutimu sekali lagi. Dan kamu mampu mempertahankanku untuk saat ini. Ku jalani alur hidupku bersamamu. Mencoba yang terbaik untukmu,
perlahan tapi pasti. Tapi tak satupun usahaku kamu terima. Kau tak menyadari
pegorbananku. Kau tetap berucap “kamu tetap saja seperti sikapmu yang dulu,
tak pernah kau ubah”. Hati ini pedih. Dan ternyata kau bukan yang terbaik
untukku setelah sekian lama kebersamaan kita dan itulah yang mampu mengenalkan
hatimu padaku. Lebih baik kita tak usah bersama lagi. Itu yang terbaik, tapi
kuakui begitu sulit kujalani. Meskipun akhirnya harus kujalani. Tanpamu. Ya
sekarang aku menjalani hari-hari sepiku tanpamu lagi Al. Akan kuhapus jejak jejak
langkahmu. Perlahan lahan hingga kutemukan lagi sesosok yang paling berpengaruh
lebih darimu.
0 komentar:
Posting Komentar